Ukuran Keberhasilan Sebuah Angkatan
Oleh Donaldy Sianipar
Reuni akbar 30 Tahun ITB77 yang akan diadakan di Kampus ITB pada tanggal 25 Agustus mendatang diharapkan tidak dijadikan ajang pameran BMW dan Mercedes oleh teman-teman sudah sangat berhasil. Karena hal itu akan membuat banyak teman lain malas untuk datang.
Memang kita harus bangga atas keberhasilan teman-teman ITB77, diantaranya yang sudah masuk dalam "Buku 30 Tahun ITB77". Tapi jangan lupa bahwa daftar itu belum sampai 100 orang dari 1200 teman seangkatan kita. Padahal menurut kurva normal dalam statistik, kita mesti cut off 10% terbaik dan 10% ‘terburuk’.
Mengapa? Karena 120 orang terbaik dari antara kita memang memiliki karakteristik kepribadian yang akan membawa mereka pada keberhasilan, tanpa tergantung apakah mereka kuliah di ITB atau di perguruan tinggi lain, atau tidak menyelesaikan kuliahnya di ITB, atau seandainya tidak pernah kuliah sekalipun.
Sebaliknya, pada ujung spektrum yang lain ada 120 orang yang kuliah di mana pun, entah ITB atau Harvard atau apa saja, tingkat keberhasilannya akan mentok disitu-situ saja, karena memang karakteristik kepribadiannya begitu.
Jadi, kalau mau mengukur keberhasilan angkatan 77, indikatornya bukanlah the top 10% (apalagi the bottom 10%), tapi the middle 80%.
Maka, kalau mau dianggap ITB77 berhasil, marilah kita semua saling membantu agar keberhasilan kita merata ke semua anggota (terutama our most 'unfortunate' friends).
Baru setelah itu kita bisa membandingkan antara our middle 80% dengan angkatan-angkatan lain di ITB.
Intinya, mengukur keberhasilan angkatan 77 tidaklah dilakukan dengan membandingkan direktur utama perusahaan tertentu dari angkatan kita dengan direktur utama perusahaan lain dari angkatan yang lain, tapi dari apa yang terjadi dengan 80% sisanya yang berada di tengah dari setiap angkatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar