Imagination vs Knowledge
Oleh Donaldy Sianipar
Albert Einstein: "Imagination is more important than knowledge – Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan."
Lihat dulu siapa atau orang-orang seperti apa yang jadi audience-nya waktu Einstein ngomong begitu. Kemungkinan besar dia ngomong gitu kepada orang-orang yang SUDAH punya banyak pengetahuan. Artinya, tidak cukup kalau HANYA punya pengetahuan, tapi harus punya imajinasi JUGA yang lebih penting (SETELAH punya pengetahuan).
Kalau punya imajinasi TANPA punya pengetahuan, ya bisa juga jadi kreatif tapi ngawur dan tak berguna. Makanya ada Jurusan Seni Rupa di ITB, supaya dasar pengetahuannya diperkuat dulu agar imajinasinya dapat berkembang dengan benar.
"Gundukan pasir tidak akan dapat menjulang tinggi tanpa memperlebar dasarnya." ~ Donaldy Sianipar.
Secara matematis, gundukan pasir yang berbentuk kerucut itu tidak dapat ditambah tingginya terus-menerus tanpa menambah juga diameter lingkaran dasarnya. Kalau imajinasi dianalogikan dengan tinggi kerucut, maka pengetahuan dianalogikan dengan luas penampang dasar kerucut itu.
Itu mungkin mirip dengan perdebatan TENTANG orang pintar dan orang kreatif. Orang-orang pintar yang tidak kreatif paling-paling bisanya cuma jadi pegawai birokrasi yang SOP (Standard Operating Procedure)-nya sudah jelas. SOP itu tentunya harus disusun dengan baik oleh orang-orang yang pintar DAN kreatif.
Sebaliknya orang-orang kreatif yang tidak pintar ya paling-paling cuma bisa jadi pengamen di bus kota. Sedangkan para bintang film terkenal yang bayarannya tinggi itu umumnya adalah artis-artis yang kreatif DAN pintar. Dalam lakon film, mereka bisa saja berperan sebagai orang bodoh dan memang kelihatan bodoh, tapi sebenarnya mereka itu pintar.
Kembali ke imajinasi, ada peribahasa lain begini: "Success is 1% imagination and 99% perspiration – Sukses adalah 1% imajinasi dan 99% keringat."
Artikel Terkait:
Gundukan Pasir Tidak Akan Dapat Menjulang Tinggi Tanpa Memperlebar Dasarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar