26 Februari 2009

My Hit and My Misses – Analisa saya di tahun 2008 yang betul dan yang salah

Oleh Triharyo Soesilo

Salah satu hobi baru saya akhir-akhir ini adalah mengasah daya analisa kondisi makro ekonomi, dengan hanya menggunakan data-data yang tersebar di internet. Ternyata hobi gratis ini selain meng-asyik-kan, juga tampaknya bisa memacu otak supaya tidak cepat “Lemot” (Lemah otak). Dengan semakin sering menganalisa, ternyata saya juga bisa mulai melihat dunia dalam kaca mata persepsi yang jauh berbeda dari sebelumnya. Sebuah perkembangan yang sangat menarik, khususnya bagi diri saya pribadi.

Selama tahun 2008, saya memberanikan diri untuk mulai melakukan analisa-analisa makro ekonomi dan menuliskannya secara terbuka di http://www.triharyo.com. Terus terang saya mengambil resiko profesi dengan memublikasikan analisa-analisa tersebut secara terbuka. Terutama tentunya bila analisa saya salah. Namun dengan memublikasikanya secara terbuka, saya justru harus lebih ekstra hati-hati untuk tidak membuat kesalahan. Namun di sisi lain, saya juga bisa memperoleh feedback terhadap ketepatan analisa saya, setelah waktu berlalu.

Berikut beberapa analisa makro ekonomi saya di tahun 2008 yang “salah” dan “betul” (untuk sementara waktu):

  • Pada bulan Februari 2008, saya berpendapat bahwa ekonomi Asia “decoupled” dengan ekonomi Amerika, artinya krisis di Amerika tidak akan berdampak pada Indonesia. Ternyata analisa ini salah total (baca tulisan saya sebelumnya, “Analisa saya yang berbeda dengan perkiraan Ibu Sri Mulyani”). Jadi selamat tinggal dengan “Teori decoupling”. Ternyata analisa Ibu Sri Mulyani lebih tepat dan saya salah.

  • Pada bulan Juni 2008, di saat harga minyak bumi mulai membubung ke arah US$140/barrel, saya menganalisa bahwa kenaikan harga tersebut akibat dari para spekulan, bukan akibat dari ekonomi pasar “supply and demand” (baca tulisan saya). Analisa saya tersebut agak berbeda dengan analisa CEO BP Tony Hayward (lihat foto) yang diforward rekan Holland Simandjuntak (salah satu BP executive di Vietnam). Tulisan Tony Hayward saya cantumkan sebagai feedback terhadap tulisan saya di http://www.triharyo.com. Dalam tulisan saya tersebut, saya menyimpulkan bahwa spekulasi tersebut terjadi karena murahnya “uang”. Hanya dengan menerapkan “tight money policy”, maka “bubble” harga minyak akan pecah. Ternyata analisa saya tampaknya tepat dan kejadiannya persis seperti yang saya tuliskan. Bayangkan bahwa analisa ini dilakukan 6 bulan sebelum “bubble” harga minyak bumi pecah.

  • Pada bulan Oktober 2008, di saat Rupiah mulai menembus Rp 10.000, saya langsung menyampaikan kekhawatiran bahwa problem yang dihadapi Indonesia lebih mendasar (baca tulisan saya sebelumnya). Maksud saya bahwa Rupiah akan terus melemah untuk waktu yang lama karena penyebabnya adalah beban impor produk dan jasa yang sangat tinggi. Saya bahkan berani menuliskan bahwa keadaannya mirip seperti saat krisis moneter. Rasanya analisa ini juga tepat karena sampai hari ini mata uang Rupiah tidak pernah menguat dan secara de-fakto mengalami devaluasi sekitar 30% sejak tahun lalu secara konsisten.

Demikian selintas tentang hobi baru saya. Dalam kesempatan ini, saya mengajak para alumni ITB untuk mulai mengembangkan hobi yang relatif gratis ini (bila belum memulainya). Setelah saya renung-renungkan, para insinyur yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan “why”, akan jauh lebih baik dari insinyur-insinyur yang hanya bisa menjawab pertanyaan “how”. Baca tulisan saya tentang beda ekonom dan insinyur.

22 Februari 2009

Senjata ICT Andalan dan "Gratisan" yang Saya Pakai Sehari-hari

Oleh Triharyo Soesilo

Ada opini yang berpendapat bahwa John Mc Cain tidak cocok jadi Presiden Amerika karena dia “gaptek” (gagap teknologi). Karena saat ini, ia tidak pernah baca e-mail apalagi kirim sms. Tidak usah menjadi presiden Amerika, saya sendiri rasanya semakin sulit untuk melepaskan diri dari berbagai peralatan elektronik untuk berkomunikasi serta mengakumulasi informasi di zaman seperti sekarang ini.

Berikut ini beberapa peralatan yang saya pakai, beserta software-software gratisan yang jadi langganan saya. Mudah-mudahan bermanfaat dan juga memberikan ilustrasi bagaimana seorang pemimpin perusahaan harus ”connected” di era informasi seperti sekarang ini.

Computer – saya memakai Hewlet Packard di kantor dan di rumah. Di rumah, komputer saya tersambung ke internet melalui cable modem yang dipasok oleh First Media (dulu Kabelvision). Saya juga pasang Wifi router dari cable modem tersebut untuk menjangkau seluruh rumah. Instalasi murah ini, ternyata sangat efektif untuk menyambung laptop ataupun handphone saya ke internet, dimana pun saya berada di dalam rumah. Software-software dan fasilitas gratis yang ada pada desktop computer saya adalah:
  1. Google News – saya memanfaatkan fasilitas “personalized this page” dengan mengisi kata-kata atau hal-hal yang ingin selalu saya ikuti. Saya memasukkan: Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, Sofyan Djalil, Biofuel Indonesia, Geothermal Indonesia, Natural gas Indonesia, Oil refinery Indonesia, Petrochemical Indonesia, dan Rekayasa Industri. Jadi bila ada berita terbaru dengan kata-kata tersebut, langsung ditayangkan di homepage Google News milik saya. Tentunya saya harus mendaftar dulu menjadi member Google, untuk memakai fasilitas ini secara gratis.

  2. Skype – saya memanfaatkan software ini untuk menelepon ke mana saja di dunia secara gratis. Saya sering berkomunikasi langsung dengan rekan sekerja di seluruh lokasi-lokasi proyek menggunakan Skype. Kalau suara kurang bagus karena sambungan internet jelek, saya langsung chatting saja.

  3. Firefox browser – saya memakai browser ini karena lebih cepat daripada Internet Explorer, dan mempunyai banyak fasilitas add-on. Saya sangat suka dengan ”Bookmark yang tersinkronisasi” ke internet. Jadi di komputer mana pun saya berada, bookmark saya selalu ikut dan ”ready”. Bookmark saya berisi link-link yang sangat banyak. Bookmark ini berisi seluruh link seperti majalah berita internasional (Newsweek, Times, Economist, US News, etc), majalah business (Fortunes, Forbes, Harvard Business Review, Business Week, etc), semua koran Indonesia, semua majalah Indonesia, semua majalah teknis, semua koran Asia, semua link untuk majalah PC, semua referensi, dll.

  4. Google Desktop – saya memakai software ini untuk mencari file atau tulisan dari ribuan files di dalam komputer saya.

  5. Untuk menjaga komputer terhadap serbuan virus dan spyware, saya memakai fasilitas gratis dari Google yaitu Norton Security Scan, dan Spyware Doctor. Selain itu juga saya pasang Advanced Windows Care Professional untuk tingkatkan kinerja komputer. Semuanya gratis.

  6. WinPatrol – Saya pasang ini untuk menjaga software aneh masuk, yang tiba-tiba bisa mengambil alih dan merubah internet browser ataupun start-up komputer saya, tanpa sepengetahuan dan seizin saya.

  7. CCleaner – kependekan dari “Crap Cleaner”. Pokoknya sekali pencet semua file-file jelek di komputer saya dibersihkan.

  8. Thunderbird – Saya memakai Microsoft Outlook untuk mendownload e-mail2 saya dari berbagai account. Tapi saya juga memakai Thunderbird untuk mendownload e-mail2 saya yang dari Gmail, karena seluruh e-mail kantor, saya forward ke Gmail sebagai storage tambahan.
Laptop EeePCselain desktop PC di kantor dan di rumah, saya memakai laptop murah (Rp 3,5 juta yang 4GB saja) dengan merk Asus EeePC. “This is a Small, Cheap and Powerfull PC”. Saya terpaksa install Windows dengan Microsoft Office dan meninggalkan original Linux yang ada, karena untuk kepraktisan dan kecepatan bekerja saja. Sebenarnya saya mulai menyukai Linux yang ada di komputer tersebut. Software gratisan yang ada di desktop, saya juga install di Laptop saya. Karena saya memasang jaringan nir-kabel (Wifi) di rumah, maka Laptop sering saya gunakan untuk membaca puluhan majalah dan koran melalui internet secara gratis di mana pun saya berada, misalnya sambil duduk santai menonton televisi.

Handphone XDA O2
Selain digunakan untuk menelepon dan berkomunikasi melalui sms, saya menggunakan handphone saya untuk mendownload e-mail, membaca berita-berita melalui software Mobile RSS (Really Simple Syndication) yang tersedia gratis di Windows mobile. Dengan software tersebut saya bisa menarik berita dari berbagai feed seperti feed RSS Media Indonesia, feed RSS dari Kompas, BBC Indonesia, Strait News Asia, Detik.com, dll. Kalau ingin cari Feed RSS yang anda minati, silakan cari menggunakan Feedshow. Jadi setiap pagi di mobil sambil menunggu jalan macet, selain membaca dan menjawab sms, saya selalu men-sync seluruh feed RSS di HP saya dan menerima ratusan berita pendek dari banyak koran. Saya baca secara scanning seperti baca headlines koran, dan ”men-drill down” bila ada berita yang penting atau menarik.

Ipod Nano
Tadinya saya kurang tertarik membeli Ipod karena saya pikir hanya untuk mendengarkan lagu. Tapi ternyata Ipod sangat praktis untuk mendengarkan Podcast. Saya tidak menyangka betapa menariknya fasilitas Podcast ini. Bagi yang belum tahu, Podcast adalah rekaman dari pidato atau pelajaran yang diberikan oleh para pemimpin perusahaan di seluruh dunia. Favorit saya adalah mendengarkan Podcast dari Jack Welch dan juga Harvard Business Review Ideacast (HBR Ideacast). Semuanya saya download melalui Itunes. Selain itu saya juga mendownload Podcast untuk pelajaran-pelajaran dari MIT. Saat ini, Ipod saya sudah berisi ratusan Podcast yang sering saya dengarkan disaat senggang untuk belajar hal-hal yang baru. Sehingga kantong celana kiri saya sekarang berisi Ipod. Ipod tersebut juga bisa diisi dengan Audiobook. Tapi saya terus terang belum memanfaatkannya.

Demikian beberapa peralatan Information & Communication Technology (ICT) yang saya pakai. Mudah-mudahan bermanfaat.

20 Februari 2009

Brand Ambassador dan Fasilitas ‘Pecat Teman’ di Facebook

Oleh Amrie Noor

Dalam dunia komunikasi pemasaran ada sebuah istilah yang disebut 'Brand Ambassador' (BA), yakni pengguna yang dalam tiap kesempatan akan mengibarkan 'manfaat' brand atau issue (causes) yang diyakininya.

Strategi pemasaran modern lebih berfokus pada usaha untuk 'merekrut' sebanyak-banyaknya para BA yang mewakili segmen/milieunya daripada menghabiskan budget iklan: bikin iklan TV yang bicara pada semua orang, atau poster-poster gombal yang ditempel di sembarang pohon.

Mengenai warning Hengki (Hati-hati untuk Konfirmasi 'Request for Friends'), ada benarnya juga. Tetapi, layaknya dalam 'real life', kontrol tetap di tangan kita. Bila teman baru kita ternyata 'proving that they are not worth being our friends', misalnya dengan mengganggu, memfitnah, berniat jahat, facebook menyediakan feature 'Remove from Friends' di kiri bawah profile orang tersebut. Anda klik, maka mereka tak dapat lagi mengakses profile kita karena telah kita 'pecat' sebagai teman.

Peristiwa ini terjadi padaku dua minggu yang lalu. Pada setiap page bila kita browsing dalam Group, facebook menyediakan space bagi para 'selebritis' dan produk untuk berpromosi. Ada pilihan 'Become a Fan' atau 'Become a Supporter' yang dapat kita klik. Kalau ente klik, infonya akan muncul di profile-mu dan ente akan menerima update dari mereka (News Update) yang muncul dan bisa di-akses dari halaman Home-mu.

Saat saya mengeklik Megan Fox, artis seksi yang main dalam Transformer, langsung berdatangan comments dari teman-teman, antara lain: “Pilihan bagus, mas!”, “Mrie, mata lo masih jeli aja...”, dan sebagainya. Komentar-komentar lucu ini terima aja dengan senang hati (ada aja orang yang iseng ngasih komen-komen, ya?).

Nah, suatu saat saya klik profil 'Mahmoud Ahmadinejad', sang pemimpin Iran, dengan pertimbangan bahwa dia berani 'stand up against America (Bush, Cheney, Rumsfeld)' dan bukan karena agamanya.

Esoknya saya terima kiriman foto tanpa judul, menampilkan mayat-mayat yang ditumpuk, sebagai komentar atas pilihanku menjadi 'supporter' Pak Mahmoud. Apakah mayat-mayat itu korban kebrutalan Iran di bawah Mr. Mahmoud, tak ada penjelasan. Yang mengirim adalah 'Teman'-ku, orang Irlandia yang 10 tahun lalu kerja di kantorku sebagai kolega dan Direktur Kreatif, lalu kembali ke Dublin setelah hanya bertahan satu tahun di Jakarta.

Tentu saya ingin further info, ya? Saya tulis (in English): Apakah ini korban kebrutalan Iran? Bisa gak kamu kirim foto-foto kebrutalan Israel di Gaza, korban pengeboman AS di Hiroshima dan Nagasaki, korban kekejaman Perancis di Algeria, sebagai pembanding? Dia jawab: "What do you know about Holocaust? US bombed H and N as retaliation to Japan's unprovoked attack of Pearl Harbour. Why do you always support some lunatic dictators?"

Busyyet. Gue nyolot duonk! Gue: "I know a lot about holocaust (pembunuhan sistematis terhadap 6 juta warga yahudi oleh Jerman pada PD II, yang hanya diketahui setelah perang usai berdasarkan sisa foto-foto dan bekas kamp konsentrasi, karena semua dokumen sempat dimusnahkan oleh begundal-begundal Hitler. Catatan: Jumlah korban dan eksistensi Holocaust dipertanyakan oleh Pak Mahmoud). It happened in discreet. Unlike Israel's continuous bombing of Gaza which is done in the open despite strong protest of UN. Why don't you condemn them also?"

Woitts. Dia jawab: "You are a racist like Mahmoud who wants to annihilate Israel and said that Holocaust was only a fabrication, and you said it publicly." Waduhhh, kacau neh, aku pikir. Nulisnya di Wall lagi. Lalu aku jawab: "You are wrong! As a citizen of the world, gue hanya berpihak pada orang-orang yang tertindas. Saat ini, rakyat Palestina sedang ditindas oleh Israel dan korban-korban berjatuhan tanpa pandang bulu, hanya karena mau dekat pemilu di sono, dan mereka berebut mencari simpati pemilih beraliran ultra kanan. Shame on you, Israel!"

Dia: "This conversation is over. Sejak dulu, di Indonesia gue merasa kalian adalah 'a bunch of racist', makanya gue gak betah!"

Aku: "Lo salah, gue kan jadi temen lo, dan sering ngajak lo dugem kalo lo kesepian."

Tak ada jawaban, dan 5 menit kemudian ketika gue mau remove dia dari Friends List, eh keduluan.

Jadi, memang harus hati-hati debat di Wall. Aku agak sedih sih kehilangan dia sebagai teman karena, walaupun dari dulu dia sering 'biased' seperti pandangan warga Barat yang kurang gaul, tetap aja dia adalah salah seorang pekerja kreatif yang andal.

Mudah-mudahan Wall gue gak dibaca Mossad ya?... Amit2 deh...

Artikel terkait:
Beberapa Warning kepada Pemakai Facebook - Mohon Hati-hati!

18 Februari 2009

Beberapa Warning kepada Pemakai Facebook - Mohon Hati-hati!

Oleh Triharyo Soesilo

Walaupun saya sudah merekomendasi pemakaian Facebook, tapi saya mohon rekan-rekan berhati-hati karena seperti MySpace dan juga jaringan social network lainnya, Facebook saat ini “diserbu” oleh orang-orang jahat dan jahil. Berikut beberapa kasus di internet akhir-akhir ini yang perlu kita waspadai:

Mohon hati-hati!

Saya juga ingin memberikan berbagai saran untuk melakukan pengamanan dalam memakai Facebook. Berikut beberapa saran-saran saya:
  1. Jangan terlalu detail memberikan informasi di bagian “INFO” seperti tanggal lahir dengan lengkap (mungkin hilangkan tahunnya), alamat yang sebenarnya tidak usah dicantumkan, lalu menikah dengan siapa dll. Karena informasi ini bisa-bisa dipakai oleh seseorang untuk, misalnya, mengkonfirmasi credit card anda.

  2. Hati-hati menulis di “WALL”. Jangan menulis di wall hal-hal yang sifatnya pribadi atau sensitif, karena tulisan anda akan di-broadcast ke seluruh teman-teman anda dan akan menjadi permanen terpampang di wall teman anda tsb. Gunakan fasilitas message (seperti e-mail) atau chat kalau ingin berkomunikasi secara pribadi. Ibaratnya, menulis di Wall berarti anda sedang menulis di tembok pinggir jalan (semua orang akan bisa baca).

  3. Jangan sembarangan untuk join pada berbagai “CAUSES” karena akan membuka teman-teman baru yang mungkin tidak anda kenal secara dekat, kecuali memang ini tujuan anda.

  4. Sewaktu menambah teman, harap hati-hati dalam mengkonfirmasi (‘CONFIRM”). Re-chek siapa yang merekomendasi atau siapa saja teman-teman bersamanya (common friends).

  5. Jangan terlalu banyak memakai fasilitas-fasilitas aplikasi (“APPLICATION”) Facebook, karena kita bisa saja terkecoh mana yang aplikasi Facebook resmi dan mana yang bukan (Spyware). Selain itu, kita tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh software-software aplikasi tersebut setelah mengambil data-data pribadi kita.

  6. Upload foto-foto (“PHOTOS”) yang kira-kira tidak akan mempunyai dampak negatif di kemudian hari.

  7. Download any spyware program (cari yang gratis saja) dan lakukan sweeping secara rutin.

Anyway …. I still think Facebook is so much fun, but please take some precaution.

17 Februari 2009

The Greatest Gift of All

Oleh Amrie Noor

Di dunia tak ada yang mutlak. Semua serba relatif sesuai dengan teori Eyang Einstein. Menunggu kelahiran anak, waktu merambat bagai siput. Saat pacaran jarum jam melaju bergegas.

Kata bisa berubah makna. Ketika seorang jejaka mencuri cium pacarnya, sang gadis sambil memukul lembut dada si cowok berkata: "Ih... benci deh... sebel... sebel,” dengan rona muka merah bahagia.

SMS dengan bunyi berita sama, mengakibatkan reaksi jauh berbeda. Berita "I am pregnant" dari istri, diterima Joko sambil berteriak gembira. Sementara berita yang sama dari sang 'mistress' membuat Joko berkeringat dingin. "Mati aku...!" desahnya.

Main golf, kalah gopek ceng Anda bayar dengan senang hati, sebagai bagian dari ongkos memperluas jejaring. Memberi 2 lembar ribuan lusuh pada pengemis kecil yang kuyup kehujanan di perempatan Pondok Pinang, Anda menggerutu menyalahkan pemerintah yang alpa memenuhi janji kampanye "pro poor policy".

Untuk membeli tas kulit Birkin Hermes seharga USD 6,000 sampai sekarang Anda rela inden, sementara brosur Dompet Dhuafa tergeletak di meja dan belum sempat dibuka.

Apa yang kita cari? Bila tahu bahwa semuanya adalah relatif, kenapa kita masih bergegas tiap pagi menuju kubikel bernama kantor, menggeram melawan macet, memelototi pengendara motor dan mengulang rutinitas ini ketika pulang bakda Isya?

Apa yang kita cari, sahabat?

Saya ketemu banyak orang yang gamang. Ketika usia melewati 2/3 perjalanan hidup, kita mulai mencoba mengubah koordinat. Bahwa keluarga adalah 'Job No. 1', semua sepakat. Kesehatan mahal harganya, tak ada yang kontra. Berbuat baik dan respek pada sesama, juga dianjurkan Obama. Tapi ada satu kekuatan alami yang kita harus pelihara: daya guna persahabatan.

"True friendship is like sound health; the value of it is seldom known until it be lost." ~ Charles Caleb Colton

ITB 77 adalah angkatan paling kompak, katanya. Modal utama ini jangan tersia-sia. Persahabatan tak mutlak diukur dengan pencapaian materi. Perhatian, respek dan ‘genuine care’ sudah lebih dari cukup.

Apa yang harus Anda berikan ketika seorang sahabat yang telah punya segalanya berulang tahun? Dengan rumah bertingkat tiga neo klasik plus basement memuat 21 mobil Mercedes-Benz segala tipe di atas tanah seluas 5000m2 di area termahal Pondok Indah, benda apa yang dapat memuaskan hasratnya?

Ketika acara buka kado, bertumpuk hadiah peralatan golf termahal, jam tangan mewah, dasi-dasi segala merek. Hanya satu hadiah yang membuat dia dan istrinya menangis. Sebuah Al-Quran indah lengkap dengan terjemahannya.

Masihkah Anda meragukan bahwa segalanya di dunia ini sangat relatif?

Persahabatan memperkaya kehidupan. "Friends are the most important ingredient in this recipe of life." Dalam era 'cukup dua anak' dan biaya pendidikan lebih mahal dari biaya nikah, maka mitos 'banyak anak-banyak rejeki' selayaknya diubah menjadi 'banyak sahabat-banyak peluang'.

"Don't walk in front of me, I may not follow. Don't walk behind me, I may not lead. Walk beside me and be my friend." ~ Albert Camus

Saya suka bermain golf karena di lapangan golf persahabatan tercipta tanpa pretensi. Bisnis timbul sebagai 'by product'. Dan mengapa saya selalu 'confirm' setiap permintaan dari siapa pun juga untuk jadi 'Friends' di akun facebook saya? Karena pasti ada niat baik mereka untuk mau 'melamar' jadi teman saya. "Everyone is a friend, until they prove otherwise."

Tadi malam, ketika sudah sampai di rumah saya mendapat sms dari teman memberitakan bahwa anak lelaki pertama sahabat kami alumni ITB 73 telah meninggal dunia. Langsung saya berangkat, karena saya tidak bisa dan naudzubillahi mindzalik tidak sudi membayangkan betapa hancurnya hati seorang ayah yang harus menguburkan putra kesayangan yang wafat di usia 24 tahun. "Fathers are not supposed to bury their sons!!!"

Ketika memeluknya dan berbisik padanya, saya kehilangan kata-kata. Kata-kata kehilangan makna. Yang dapat saya lakukan hanya mencoba menyerap seluruh air matanya yang tumpah pada pundak, dengan harapan sepersekian kesedihannya dapat kita rasakan.

Ratusan teman tiba malam tadi. Dan ratusan teman ini kemudian pulang memeluk anak-anaknya tanpa perlu bicara. Malam itu saya beruntung menyaksikan kekuatan dan daya rengkuh persahabatan.

Mulai hari ini, mari kita perbanyak teman. Seorang bijak pernah berkata: "Strangers are just friends waiting to happen." Itulah sebabnya, ketika ikut turnamen golf, saya lebih suka berada dalam grup orang-orang yang belum saya kenal, karena ketika permainan selesai, persahabatan baru saja dimulai.

Dan persahabatan adalah hadiah terbesar sepanjang masa!

Artikel Terbaru di Blog Ini